Penyakit menular seperti influenza, hepatitis, TBC, dan COVID-19 masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Keberhasilan penanggulangan penyakit tersebut tidak hanya bergantung pada dokter, tetapi juga pada tenaga farmasi yang berperan dalam produksi, distribusi, monitoring, dan edukasi penggunaan obat serta vaksin.
Farmasis terlibat dalam pembuatan obat antivirus, antibiotik, dan vaksin. Di fasilitas pelayanan kesehatan, farmasis bertanggung jawab memberikan edukasi dosis dan durasi terapi yang tepat untuk mencegah resistensi obat. Selain itu, farmasis juga berperan dalam memastikan penyimpanan obat dan vaksin sesuai standar, karena kualitas obat dapat menurun jika tidak ditangani dengan baik.
Akfar Indah Deli Serdang memberikan pembelajaran mengenai farmakologi penyakit menular, vaksinologi dasar, dan pengendalian infeksi melalui praktik laboratorium dan studi kasus. Mahasiswa dilatih memahami mekanisme kerja obat dan etika penggunaan antibiotik agar tidak terjadi resistensi yang membahayakan masyarakat.
Kontribusi tenaga farmasi sangat penting dalam menekan penyebaran penyakit menular. Mereka bukan hanya mendistribusikan obat, tetapi juga memastikan obat digunakan dengan cara yang benar, efektif, dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat.

