Dalam kefarmasian, interaksi obat merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika efek atau sifat satu obat berubah akibat kehadiran obat lain, makanan, atau faktor fisiologis pasien. Pemahaman yang kuat akan interaksi obat sangat penting karena dapat mempengaruhi efektivitas terapi dan berpotensi menimbulkan efek samping yang serius. Artikel ini menyajikan panduan komprehensif bagi mahasiswa farmasi tentang cara mengenali, menganalisis, serta menangani interaksi obat dalam praktik klinis. AKFAR INDAH DELI SERDANG
Interaksi obat dibagi menjadi tiga kategori besar: farmasetik, farmakokinetik, dan farmakodinamik. Interaksi farmasetik terjadi sebelum obat memasuki tubuh, misalnya pencampuran sediaan obat yang tidak kompatibel dalam larutan infus. Interaksi farmakokinetik melibatkan perubahan pada absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat. Sementara itu, interaksi farmakodinamik berkaitan dengan perubahan respons tubuh terhadap obat saat dua atau lebih obat bekerja pada reseptor yang sama atau jalur fisiologis. AKFAR INDAH DELI SERDANG
Untuk mahasiswa farmasi, kemampuan membaca literatur ilmiah dan menggunakan basis data interaksi obat adalah keterampilan penting. Mereka juga harus terbiasa mengomunikasikan risiko interaksi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain. Farmasis modern tidak hanya menyediakan obat, tetapi juga menjadi guardian keselamatan pasien melalui informasi yang akurat tentang interaksi dan efek samping obat. AKFAR INDAH DELI SERDANG
Dengan pendekatan pembelajaran praktis ini, lulusan AKFAR Indah Deli Serdang diharapkan mampu memberikan layanan kefarmasian yang aman dan efektif, serta mengurangi kejadian yang berpotensi membahayakan pasien akibat interaksi obat yang tidak tepat

