Eceng gondok (Eichhornia crassipes) selama ini dikenal sebagai gulma yang mengganggu perairan Indonesia, termasuk di daerah Deli Serdang. Namun, di balik reputasi negatifnya, tanaman air ini menyimpan potensi besar sebagai sumber bahan baku farmasi yang berharga — terutama ketika diaplikasikan dalam perspektif green technology. Akademi Farmasi Indah Deli Serdang (AKFAR Indah) mengambil peran penting dalam penelitian inovatif ini, dengan mendorong pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku untuk formulasi obat, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya. AKFAR INDAH DELI SERDANG
Potensi bioaktif eceng gondok terletak pada senyawa fitokimia yang terkandung di daun, batang, dan akarnya. Senyawa seperti tanin, flavonoid, steroid/triterpenoid, dan serat selulosa memiliki manfaat farmasi tinggi — misalnya tanin berperan sebagai antibakteri, sedangkan flavonoid dikenal sebagai antioksidan kuat. Dengan makin berkembangnya kebutuhan akan bahan baku alami, pemanfaatan eceng gondok menjadi salah satu upaya strategis untuk menciptakan solusi farmasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. AKFAR INDAH DELI SERDANG
AKFAR Indah Deli Serdang menggunakan pendekatan ekstraksi ramah lingkungan seperti metode maserasi dengan pelarut etanol, yang lebih aman dan efisien. Riset lain juga menunjukkan ekstrak eceng gondok memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri tertentu, membuka peluang untuk pengembangan obat kumur atau salep topikal. AKFAR INDAH DELI SERDANG
Inovasi ini bukan sekadar pembelajaran laboratorium, tetapi juga kontribusi nyata terhadap masalah lingkungan lokal. Dengan memberdayakan tanaman yang sebelumnya dianggap hama, AKFAR Indah membantu mengurangi populasi eceng gondok di badan air serta memaksimalkan nilai tambahnya, sesuai perspektif green technology dan ekonomi sirkular.


