Penggunaan obat tanpa resep dokter telah menjadi kebiasaan umum di masyarakat. Banyak orang mengonsumsi obat hanya berdasarkan rekomendasi teman, iklan, atau bahkan asumsi sendiri. Padahal, setiap obat memiliki kandungan zat aktif yang dapat memengaruhi tubuh, dan efeknya berbeda untuk tiap individu. Penggunaan obat yang salah dapat menyebabkan keracunan, alergi, resistensi antibiotik, dan kerusakan organ tertentu seperti hati dan ginjal.
Farmasis memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan obat. Sebagai ahli obat, mereka bertugas memastikan pasien memperoleh obat yang tepat, dosis yang sesuai, serta memahami cara penggunaan dan efek samping yang mungkin muncul. Di apotek, farmasis juga dapat memberikan konsultasi ringan mengenai pemilihan obat bebas serta memberikan peringatan saat diperlukan penanganan medis lebih lanjut.
Akademi Farmasi Indah Deli Serdang menekankan kompetensi komunikasi dan edukasi publik dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dilatih untuk mampu memberikan penjelasan obat yang benar secara profesional, bukan sekadar menjual obat. Melalui praktik langsung di apotek, mahasiswa belajar bagaimana menerapkan etika profesi dan menjadi garda terdepan dalam mencegah kesalahan penggunaan obat.
Dengan edukasi yang tepat, kesadaran masyarakat mengenai obat dapat meningkat dan risiko penyalahgunaan obat dapat diminimalisir. Farmasis bukan hanya petugas kesehatan, tetapi penyelamat dalam penggunaan obat yang aman

