Penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan terapi dan keselamatan pasien. Obat yang digunakan secara tidak tepat dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, mulai dari efek samping ringan hingga komplikasi serius. Oleh karena itu, edukasi mengenai penggunaan obat yang benar menjadi bagian penting dalam pelayanan farmasi.
Edukasi penggunaan obat mencakup pemahaman tentang dosis, waktu konsumsi, cara penyimpanan, serta interaksi obat dengan makanan atau obat lain. Banyak kasus di masyarakat menunjukkan bahwa pasien menghentikan pengobatan sebelum waktunya atau mengonsumsi obat tanpa konsultasi tenaga kesehatan. Hal ini dapat menurunkan efektivitas terapi dan memperparah kondisi kesehatan.
Tenaga farmasi memiliki peran utama dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Di apotek, tenaga farmasi tidak hanya menyerahkan obat, tetapi juga menjelaskan cara penggunaannya secara rinci. Edukasi ini sangat penting terutama bagi pasien dengan penyakit kronis yang membutuhkan terapi jangka panjang.
Institusi pendidikan farmasi berperan dalam membekali mahasiswa dengan kompetensi komunikasi yang baik. Mahasiswa farmasi diajarkan untuk mampu menjelaskan informasi obat secara profesional dan bertanggung jawab. Dengan demikian, lulusan farmasi dapat menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat.
Edukasi penggunaan obat yang rasional akan membantu masyarakat menjadi lebih sadar dan mandiri dalam menjaga kesehatannya. Hal ini juga berkontribusi dalam menekan angka kesalahan penggunaan obat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.