Praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran mahasiswa farmasi. Melalui praktikum, mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang telah dipelajari di kelas dan memahami penerapannya dalam dunia kerja nyata. Kegiatan praktikum memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknis, seperti meracik obat, mengukur bahan kimia, melakukan analisis laboratorium, hingga mengelola peralatan farmasi.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, praktikum juga melatih ketelitian dan tanggung jawab mahasiswa farmasi. Dalam dunia farmasi, kesalahan kecil dapat berakibat fatal bagi pasien. Oleh karena itu, melalui kegiatan praktikum yang rutin dan terstruktur, mahasiswa terbiasa bekerja secara cermat, terukur, dan mengikuti standar operasional prosedur.
Tidak hanya itu, praktikum juga membantu mahasiswa memahami pentingnya keselamatan kerja di laboratorium. Mereka belajar menggunakan alat pelindung diri, mengenal bahaya bahan kimia, dan melakukan penanganan limbah laboratorium dengan benar. Keterampilan ini sangat penting sebagai bekal ketika mereka bekerja di apotek, rumah sakit, atau industri farmasi.
Dengan demikian, praktikum merupakan fondasi utama dalam pendidikan farmasi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter profesional yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.

